Sang Pendosa
17 November 2010
Aku adalah si pendosa.
Tanganku berlumuran dosa.
Hatiku berlumuran dosa.
Pikiranku berlumuran dosa.
Kakiku pun berlumuran dosa.
Tidak secuilpun dari aku yang bersih dari dosa.
Sejak lahirpun aku telah
berlumuran dosa.
Hatiku ingin bebas dari dosa,
nuraniku menjerit ingin bebas
dari dosa. Segala upaya kucoba untuk
membebaskan diriku dari jerat
dan belenggu dosa.
Tapi semuanya sia-sia.
Aku adalah si pendosa.
Pendosa yang merindukan kebebasan dari jerat dan
belenggu dosa.
Hari-hari dalam hidupku ku jalani
dengan terseok-seok.
Berat rasanya kakiku menapaki
hidup ini. Semakin hari semakin berat oleh
beban dosaku.
Sampai suatu saat ku
menundukkan kepalaku dan
hatiku bersuara lirih.
Tuhan, Tuhan… ku tahu bahwa Engkau TUHAN yang penuh kasih.
Aku sudah pergi jauh
daripadaMu, beban dosaku kini
telah menindih aku.
Kini ku merasa hampir mati.
Hati ku serasa kering bagai ditengah padang gurun.
Hampir mati rasanya, hampir
mati rasanya.
Kupanggil kembali namaMu dalam
hati.
Ku katakan bahwa ku tahu bahwa kau mati bagi semua
umat manusia untuk menebus
dosa mereka.
Namun ku katakan bahwa
mungkin Engkau tidak mati
bagiku. Kukatakan itu karena aku
merasa tak layak menerimanya.
Aku yang kotor dan berlumuran
dosa.
Aku yang telah tidak setia dan
pergi menjauh meninggalkanMu. Pastilah dipandanganNya aku
tampak menjijikkan.
Namun Engkau, melihat betapa
hancurnya hati dan hidupku.
Engkau tidak melihat apa yang
telah ku perbuat. HatiMu yang penuh kasih
melihat betapa aku
membutuhkan uluran tangan
kasihMu.
Kau panggil Namaku, dan kau
katakan bahwa Engkaupun telah mati bagiku.
Aku tersentak dan merasa
tidak percaya.
Namunku merasa lega, dan
segera kurasakan bahwa
hidupku dipulihkan, dosaku diampuni dan belenggu dosa
yang selama ini menghimpit dan
menjepit aku segera patah.
Tuhanku, Juruselamatku,
Penebus Dosaku, aku bersyukur
kepadamu atas kurban DarahMu yang kudus yang telah tercurah
bagiku Si Pendosa.
Kini aku menjadi manusia baru
yang telah bebas dari dosa,
hidup baruku untuk memuliakan
NamaMu. Ku bersyukur karena ku bebas
dari segala dosa.
Damai dan sejahtera kini ada
dalam hatiku.
Ku serahkan hidupku sebagai
ucapan syukurku kepadaMu. Terima kasih Tuhan, Engkau
telah memulihkan ku dengan
kasih dan kuasaMu yang ajaib.
Tanganku berlumuran dosa.
Hatiku berlumuran dosa.
Pikiranku berlumuran dosa.
Kakiku pun berlumuran dosa.
Tidak secuilpun dari aku yang bersih dari dosa.
Sejak lahirpun aku telah
berlumuran dosa.
Hatiku ingin bebas dari dosa,
nuraniku menjerit ingin bebas
dari dosa. Segala upaya kucoba untuk
membebaskan diriku dari jerat
dan belenggu dosa.
Tapi semuanya sia-sia.
Aku adalah si pendosa.
Pendosa yang merindukan kebebasan dari jerat dan
belenggu dosa.
Hari-hari dalam hidupku ku jalani
dengan terseok-seok.
Berat rasanya kakiku menapaki
hidup ini. Semakin hari semakin berat oleh
beban dosaku.
Sampai suatu saat ku
menundukkan kepalaku dan
hatiku bersuara lirih.
Tuhan, Tuhan… ku tahu bahwa Engkau TUHAN yang penuh kasih.
Aku sudah pergi jauh
daripadaMu, beban dosaku kini
telah menindih aku.
Kini ku merasa hampir mati.
Hati ku serasa kering bagai ditengah padang gurun.
Hampir mati rasanya, hampir
mati rasanya.
Kupanggil kembali namaMu dalam
hati.
Ku katakan bahwa ku tahu bahwa kau mati bagi semua
umat manusia untuk menebus
dosa mereka.
Namun ku katakan bahwa
mungkin Engkau tidak mati
bagiku. Kukatakan itu karena aku
merasa tak layak menerimanya.
Aku yang kotor dan berlumuran
dosa.
Aku yang telah tidak setia dan
pergi menjauh meninggalkanMu. Pastilah dipandanganNya aku
tampak menjijikkan.
Namun Engkau, melihat betapa
hancurnya hati dan hidupku.
Engkau tidak melihat apa yang
telah ku perbuat. HatiMu yang penuh kasih
melihat betapa aku
membutuhkan uluran tangan
kasihMu.
Kau panggil Namaku, dan kau
katakan bahwa Engkaupun telah mati bagiku.
Aku tersentak dan merasa
tidak percaya.
Namunku merasa lega, dan
segera kurasakan bahwa
hidupku dipulihkan, dosaku diampuni dan belenggu dosa
yang selama ini menghimpit dan
menjepit aku segera patah.
Tuhanku, Juruselamatku,
Penebus Dosaku, aku bersyukur
kepadamu atas kurban DarahMu yang kudus yang telah tercurah
bagiku Si Pendosa.
Kini aku menjadi manusia baru
yang telah bebas dari dosa,
hidup baruku untuk memuliakan
NamaMu. Ku bersyukur karena ku bebas
dari segala dosa.
Damai dan sejahtera kini ada
dalam hatiku.
Ku serahkan hidupku sebagai
ucapan syukurku kepadaMu. Terima kasih Tuhan, Engkau
telah memulihkan ku dengan
kasih dan kuasaMu yang ajaib.