puisi Tobat III

kepala tertunduk lesu
jiwa bergetar luluh pilu
air mata tak mampu terbendung
kala kusebut asmaMu yang agung

yaaaaaa ……. allah
mengapa baru teringat
setelah semua terlanjur
mengapa baru tersadar
setelah semua hancur

terlalu jauh langkahkan kaki
pijak kenikmatan semu duniawi
tersenyum bangga
karena masih diatas segalanya
tak pernah tersadar
semua hanya sementara

yaaaaaa……..allah
terangi jiwa yang dalam kegelapan
tuntun tangan-tangan rapuh ini
agar tak terulang
jatuh kelubang kenistaan
terima insafku
sebelum nafas diujung waktu
Tags:

Related Posts

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar