ekstesi rindu
15 August 2012
menghilang dari peta..
menelisip dalam keghaiban
yang mengelilingi ingatanku pada sebuah pagi..
bergelayut di sulur waktu..
menanggalkan gerimis..
membiarkan doa-doa basi sebelum
sampai di pintu langit yang tertutup
bisakah kau berhenti sejenak,
memberiku misteri, mencipta teka-teki..
pada malamku yang selalu kau datangi,
membawa mimpi dan api..
serupa yang kini menjadi puisi
hanya kau dalam terkaan yang kujaga..
dalam sepi berantakan,
tersapu angin cahaya matamu,
matahari kepalaku.
karena kau tak pernah lepas dari kepalaku
biarkan kukenang dirimu dengan
cara yang selalu baru.. menyulap batu
menatah tiruanmu, untuk menjaga rindu..
agar dalam sendiri,
aku dapat kembali mengira- ngira warna matamu
di manakah muara tiupan angin yang
membawa wangimu?
serupa Yunus dalam perut nuun..
aku menebak daratan
mengandai bibir-bibir pantai meminta segala sesuatu untuk
mendengar.. menjawab doa doa
dari kegelapan
amis kesunyian