Kepada Istriku
05 December 2012
istriku..
Sebelumnya aku minta maaf pada istriku yang paling jelita dan salehah di dunia ini. Engkau tak ada duanya dibanding perempuan lain yang pernah kutemui selama perjalanku dalam menemukanmu.
istriku..
Kukatakan dirimulah satu-satunya dambaan hatiku. Engkaulah satu-satunya kini di hatiku. Maafkan aku jika selagi mudaku tidak bisa menjaga diriku dengan baik. Tapi mengapa engkau datang terlambat, ketika aku sudah lepuh dalam dosa dan khianat padamu dan Tuhan.
istriku..
Engkau tidak tahu betapa kesepiannya aku saat itu. Mungkin engkaupun berkata yang sama. Tapi pancaran cahaya Tuhan tetap menjagamu dari merusak dirimu sendiri. Tapi aku, seolah putus asa dan pupus harapan dapat bertemu engkau saat ini. Mengapa engkau datang terlambat?
istriku..
Mulai saat ini. Ketika detik ikrar di hadapan Tuhan meminangmu, aku berusaha menghapus lendir-lendir dari nafsu yang sebenarnya baik itu. Selama ini aku telah menumpahkannya dengan percuma dan merusak kehormatanku sendiri. Mulai saat ini, saat engkau membaca tulisan ini jauh-jauh hari aku sudah melakukan sholat taubat. Semoga engkau memaafkan dan Tuhan Mengampunkan segala dosa-dosa dan khilafmu, jika memang ada. Bagiku engkau begitu sempurna, hanya itu yang kutahu
Sebelumnya aku minta maaf pada istriku yang paling jelita dan salehah di dunia ini. Engkau tak ada duanya dibanding perempuan lain yang pernah kutemui selama perjalanku dalam menemukanmu.
istriku..
Kukatakan dirimulah satu-satunya dambaan hatiku. Engkaulah satu-satunya kini di hatiku. Maafkan aku jika selagi mudaku tidak bisa menjaga diriku dengan baik. Tapi mengapa engkau datang terlambat, ketika aku sudah lepuh dalam dosa dan khianat padamu dan Tuhan.
istriku..
Engkau tidak tahu betapa kesepiannya aku saat itu. Mungkin engkaupun berkata yang sama. Tapi pancaran cahaya Tuhan tetap menjagamu dari merusak dirimu sendiri. Tapi aku, seolah putus asa dan pupus harapan dapat bertemu engkau saat ini. Mengapa engkau datang terlambat?
istriku..
Mulai saat ini. Ketika detik ikrar di hadapan Tuhan meminangmu, aku berusaha menghapus lendir-lendir dari nafsu yang sebenarnya baik itu. Selama ini aku telah menumpahkannya dengan percuma dan merusak kehormatanku sendiri. Mulai saat ini, saat engkau membaca tulisan ini jauh-jauh hari aku sudah melakukan sholat taubat. Semoga engkau memaafkan dan Tuhan Mengampunkan segala dosa-dosa dan khilafmu, jika memang ada. Bagiku engkau begitu sempurna, hanya itu yang kutahu