Batas Dalam Resah
28 September 2013
Sesungguhnya, air matamu telah banyak menceritakan sebuah kisah, yang dimana, mulutmu tak bisa menyampaikannya. Aku baca setiap detil lukamu, lewat pancaran sinar matamu yg begitu sayu, dimana ada kepedihan yg begitu dalam setiap kupandang mata itu.
Kutelusuri jalan kenangan ini, dengan rindu yang begitu dingin, sedingin pelukan yang tak kembali. ketika mimpi-mimpi antara kamu-aku tak terpenuhi, ketika harapan indah tak menjadikan nyata, maka hanya do'a-do'a yg tersisa, yg terlantun dalam jiwa.
Ada batas dalam resah, ada harap yang masih ingin terbitkan wajah. Namun aku harus menunduk, dan hanya menunduk
Aku akan selalu meyakini, bahwa segala bentuk kesepian yang kumiliki, adalah engkau yang tetap memilih sendiri.
Kutelusuri jalan kenangan ini, dengan rindu yang begitu dingin, sedingin pelukan yang tak kembali. ketika mimpi-mimpi antara kamu-aku tak terpenuhi, ketika harapan indah tak menjadikan nyata, maka hanya do'a-do'a yg tersisa, yg terlantun dalam jiwa.
Ada batas dalam resah, ada harap yang masih ingin terbitkan wajah. Namun aku harus menunduk, dan hanya menunduk
Aku akan selalu meyakini, bahwa segala bentuk kesepian yang kumiliki, adalah engkau yang tetap memilih sendiri.
Related Posts