Senandung Nafas Separuh
23 September 2013
Pada tempat yang mahasunyi, kukecup waktu yang begitu karib dan sepi, di sanalah kini aku menitipkan hati. Menyanyikan lagu cinta, melantunkan kerinduan, semoga sepi memberikan titipan cintaku untukmu
Sesekali aku sengaja menahan nafas sendiri, agar mengerti, betapa berharganya nafas ini, Bersama kesedihan, Tuhan adalah apa yang kau jauhkan dari kebahagiaan. Sesekali, kita perlu merayakan kesedihan seperti upacara. Untuk itu, jadikan puisi sebagai bendera.
Aku hanya mampu mempersembahkan sebuah sujud untuk temu yang tak terwujud. Sebab, aku telah tergenang dalam rindu tak berwujud. saat gemerisik sepi enggan menyampaikan pesanku padamu. Cintaku yang sudah tak berdaya pun tenggelam.kukembalikan pengkhianatanmu dan kuminta lagi kesetiaanku.
Malam remang-remang, menimang rasa ragu juga cemburu di jalanan kota yang tak bersimpang. Di sini, dimalam ini, kelam menyepi di relung jiwa, langit sendu menghentikan harap sang dewi malam.
Senandung telah dinyanyikan, hati menangis dalam biru, sujud yang belum sempurna.mengingatkan nafas separuh, dipertanyakan?..
Sesekali aku sengaja menahan nafas sendiri, agar mengerti, betapa berharganya nafas ini, Bersama kesedihan, Tuhan adalah apa yang kau jauhkan dari kebahagiaan. Sesekali, kita perlu merayakan kesedihan seperti upacara. Untuk itu, jadikan puisi sebagai bendera.
Aku hanya mampu mempersembahkan sebuah sujud untuk temu yang tak terwujud. Sebab, aku telah tergenang dalam rindu tak berwujud. saat gemerisik sepi enggan menyampaikan pesanku padamu. Cintaku yang sudah tak berdaya pun tenggelam.kukembalikan pengkhianatanmu dan kuminta lagi kesetiaanku.
Malam remang-remang, menimang rasa ragu juga cemburu di jalanan kota yang tak bersimpang. Di sini, dimalam ini, kelam menyepi di relung jiwa, langit sendu menghentikan harap sang dewi malam.
Senandung telah dinyanyikan, hati menangis dalam biru, sujud yang belum sempurna.mengingatkan nafas separuh, dipertanyakan?..