Nisan Keabadian - Monument Kematian

Siapa terkubur, siapa mengubur
Diundakan pintu aku menadahkan kepalaku
Memandang gelap langit malam
Dan rentetan do'a tak henti menyapa
Dari bibir waktu
“Kau dengar suara pilu dari detak angin yang menyentuhmu?”
Tanyaku pada pada basah bumi
Dengan serpihan hati
Aku berdiri diatas tangis dan teriakan
Jerit dan ratapan membayang

Untuk apa dibangun monument kematian ini
Jika bukan untuk mengingatkan kebesaran tunggal
Pemilik segala kehidupanTapi kerendahan hati menjadi langka
Senyum terasa mahal dan menyiksa
Bagi nyawa yang masih meraba dan menduga

Lenyaplah malam saat kata-kata menjadi biang
Dan monument kematian
Hanya batu yang menanda

Siapa terkubur, siapa mengubur
Tags:
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar